2008/11/14

Tips Delete Gambar di Database


include "script/connect.php";
$barang=mysql_fetch_array(mysql_query("select * from barang where id='$_GET[id]'"));
mysql_query("delete from barang where id='$_GET[id]'");
@unlink('../product/'.$barang[gambar]);
header('location:index.php?pg=product');
?>

Maksud dari source code diatas adalah
  1. script connect : buat koneksi dengan database
  2. Menyelect data semua dari tabel barang ($barang)
  3. Mengahpus data dari tabel barang dimana mengikuti id yang didelete.
  4. @unlink : menghapus data gambar dari tabel barang yang terletak pada folder "product".
  5. Header : untuk mengembalikan kondisi setelah pengahpusan data, disini kita dibawa ke halaman product.
Nah sampai disini ada pertanyaan, kurang jelas kirim komentar. So coba dulu script diatas, dikarenakan akan sangat menghemat space database, karena data gambar langsung dihapus dari foldernya.

2008/11/09

Validasi Form Bukutamu Dg Javascript

Script dibawah ini diletakkan diatas body.

function cekbktamu(form){
if(form.nama.value==''||form.email.value==''||form.alamat.value==''){
alert('Pengisian Data Belum Lengkap')
return false
}
}

Maksud Script diatas form dengan name email jika kosong maka akan keluar " Pengisian Data Belum Lengkap" dan untuk name yang lain mengikuti. So anda tinggal mengganti form name anda. Dan untuk meletakkan function cek bktamu dapat anda lihat form dibawah ini

form action="input_harga.php" method="post" onsubmit="return cekbktamu(this)"
Jadi ketika disubmit function akan mengecek apakah form kosong tau tidak, jika kosong maka akan keluar peringatan seperti diatas. So akan lebih cepat aksesnya karena tipe javascript CLIENT SIDE sedangkan jika anda menggunakan validasi pak PHP akan membutuhkan waktu yang sangat lama. Ibaratnya ketika men Submit data akan dikirim ke server -> dicek dl apakah ada yang kosong tidak, jika kosong maka akan ditampilkan pesan error itupun dari server. dan kembali lagi ke sisi user. karena tipe PHP Server Side. Maka dari itu keluarlah AJAX untuk memudahkan pembawaan data yang semakin cepat, dikarenakan AJAX pengembangan dari Javascript dan XML

2008/11/08

Tips Script PHP Upload File

Sedikit coretan Tips Upload file
Buat connect.php
mysql_connect ("locahost","root",""); // sesuaikan dengan settingan server nya (default)
mysql_select_db ("upload");
?>

Nah dibawah ini script buat proses input file....
buat form inputan gambar dengan name "loadimage" karena variabel ini yang akan dibawa ke database... coba script ini mungkin bisa mengatasi masalah upload file.... Good Luck..

input.php

include"connect.php";
$lokasi_file = $_FILES['loadimage']['tmp_name'];
$nama_file = $_FILES['loadimage']['name'];
// Apabila ada gambar yang diupload
if (!empty($lokasi_file)){
move_uploaded_file($lokasi_file,"../mobil/$nama_file");
mysql_query("INSERT INTO mobil(jenis,muatan,gambar,keterangan,harga,status)
VALUES('$_POST[jenis]','$_POST[muatan]','$nama_file','$_POST[keterangan]','$_POST[harga]','$_POST[status]')");
}
?>

move_uploaded_file($lokasi_file,"../mobil/$nama_file");// Maksud Script ini gambar akan dicopi pada folder mobil yang terletak pada direktori upload-> mobil.. So anda tinggal mengganti folder mobil dengan nama folder anda untuk menyimpan gambar yang sudah diupload...

2008/11/02

PHP "Cleaning Up Whitespace"

Often when dealing with data coming from a user, or perhaps from a database, you can have extra spaces (or tabs, carriage returns, and so on) in your strings. This often causes problems later when you want to compare strings. It also can waste storage space if you save those extra useless characters.

If you want to just remove space from the beginning or end of a string, you can use the built-in function trim() to do that for you. However, often you want to completely clean up the data. You will want to remove leading/trailing spaces, collapse multiple spaces into a single one, and even replace all other types of whitespace with a regular space.

To accomplish this, you can use the regular expression functions of PHP, as shown text bellow :

$str = " This line  contains\tliberal \r\n use of   whitespace.\n\n";

// First remove the leading/trailing whitespace
$str = trim($str);

// Now remove any doubled-up whitespace
$str = preg_replace('/\s(?=\s)/', '', $str);

// Finally, replace any non-space whitespace, with a space
$str = preg_replace('/[\n\r\t]/', ' ', $str);

// Echo out: 'This line contains liberal use of whitespace.'
echo "
{$str}
";
?>

the text removes all whitespace step-by-step. First we use TRim() to clean the beginning and end of the string. Second, we use preg_replace() to remove duplicates. The \s stands in regex for "any whitespace." The (?=) notation is a forward lookup. It means to only match the previous character if the character within the parenthesis follows it. Therefore this regex means: "Any whitespace character that is followed by a whitespace character." We tell it to replace this with a blank string and therefore remove them. This removes all duplicates, leaving only single whitespace characters.

Finally, we use another regex[\n\r\t]to find any remaining newlines (\n), carriage returns (\r), or tabs (\t). We then replace these with a single space.



CSS Layout VS Table Layout

Isu tentang layouting dalam desain Web yang akhir-akhir ini mencuat (setelah hadirnya CSS2), adalah penggunaan CSS untuk mendesain layout dan tampilan pada sebuah situs Web. Kedua teknik ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pada artikel ini kita akan membahas mengenai Aksesibilitas dan kapabilitas Browser dalam menampilkan dua tipe desain ini.

Penggunaan Tabel
Tabel telah lama kita kenal sebagai tag yang dipergunakan untuk membuat layout sebuah Web. Karena kemudahannya, penggunaan tabel lebih disukai untuk membuat layout situs menggunakan WYSIWYG Editor seperti Dreamweaver atau Frontpage.

Fakta Menggunakan Tabel:

Lebih mudah untuk digunakan dibandingkan dengan CSS Layout
Proses desain layout tabel lebih mudah menggunakan editor WYSIWYG seperti Dreamweaver atau Frontpage
Tabel dapat “rusak” dalam beberapa browser yang biasa kita gunakan, yang menyebabkan disfungsi dalam layout.
Meningkatkan jumlah tag HTML yang tidak perlu, hingga akan menaikan ukuran file.
Kini, tabel telah digunakan pada banyak halaman Web yang online di internet, yaitu sekitar 95% menggunakan tabel untuk layouting. Biasanya, kita mendapati tabel pada situs-situs dengan konten yang “berat” seperti situs Portal, atau pada situs yang lebih sederhana seperti pada situs-situs perusahaan korporat atau pendidikan.

Dari sekian banyak isu dari penggunaan tabel, yang paling “mengancam” adalah mengenai kompabilitas browser baik itu bagi pengguna mapun bagi developer Web. Dari sekian banyak browser yang beredar diantaranya adalah Internet Explorer, Netscape, Mozilla, dan Opera yang memiliki cara kerja yang berbeda. Hal ini berarti pengetesan harus dilakukan untuk mengetes kompabilitas desain pada browser-browser tersebut.

Selain itu, menggunakan tabel untuk layout biasanya menggunakan editor WYSIWYG yang biasanya menghasilkan tag-tag yang tidak perlu dipergunakan yang akhirnya meningkatkan besar File.

Penggunaan Tabel dan Aksesibilitas
Penggunaan tabel mengakibatkan beberapa kelemahan terhadap aksesibilitas bagi orang-orang dengan “handicap” atau cacat. Para penyandang cacat yang menggunakan screen reader, speech output browser, braile browser, dan browser teks, akan mengalami kesulitan dalam membaca tabel.

Cara membaca tabel setiap browser berbeda-beda, pada browser-browser seperti Netscape dan IE akan menampilkan isi tabel dihalaman Web begitu ditemukan tag penutup dari tabel. Hal ini tentu akan terkesan bahwa situs terasa lambat dan berat.

Penggunaan CSS
CSS dikenal sebagai alat untuk memformat tampilan pada halaman HTML, namun kini dengan muculnya CSS2 dan dukungan browser-browser terbaru, CSS sering dipergunakan untuk pemposisian dan layouting halaman Web.

Fakta Menggunakan CSS:

Telah didukung oleh kebanyakan browser versi baru, tapi tidak didukung oleh browser-browser versi lama.
Lebih fleksibel dalam penempatan posisi layout.
Menjaga HTML dalam penggunaan tag yang minimal, hal ini berpengaruh terhadap ukuran file.
Dapat menampilkan konten utama terlebih dahulu, sementara gambar dan lain-lain dapat ditampilkan sesudahnya.
Walaupun demikian, pada browser-browser lama, atau CSS di-disable pada browser pengunjung masih dapat membaca dengan baik situs tersebut, dikarenakan cara membaca browser yang secara bertahap dari atas ke bawah, dari kiri ke kanan.

Selain itu, penggunaan CSS pada file terpisah, dapat mempermudah pengubahan tampilan pada situs secara keseluruhan.

Penempatan konten yang lebih fleksibel, pada source code seorang developer dapat menempatkan konten yang penting pada bagian atas, sementara konten yang memerlukan waktu download seperti image atau animasi flash pada bagian bawah, namun tidak mengubah tampilan. (Pupung Budi Purnama)

Konsep Dasar Membuat Website

Sebelum membuat web secara profesional, tugas penting sebagai seorang pengembang web adalah memberikan ide dan gagasan tentang point apa saja yang akan ditampilkan dalam sebuah halaman web. Dengan demikian, seorang pengembang web juga perlu berkonsultasi dengan pemilik web itu sendiri agar segala sesuatu yang menjadi tujuan pemilik web dapat terpenuhi.

Lain halnya dengan seorang pengembang web (web developer) yang diberikan kebebasan dalam membuat sebuah web. Pemiliki web umumnya mempercayakan sepenuhnya kepada pengembang web (web developer). Nah, jika demikian maka sebagai seorang pengembang web harus benar-benar membuktikan keterampilannya dalam membuat web secara profesional agar para pemiliki web tidak kecewa dengan karya yang telah dibuat.

Untuk menjadi seorang pengembang web profesional tidaklah mudah karena harus memadukan antara bahasa pemrograman web dengan nilai seni yang terdapat dalam setiap halaman web. Keduanya harus dimiliiki, jika salah satu saja maka belum bisa disebut sebagai seorang pengembang web profesional. Meskipun pintar bahasa php dalam membuat web, tapi jika tidak didukung oleh jiwa seni maka hasilnya kurang maksimal. Begitu pula sebaliknya, jika hanya pandai membuat tampilan halaman web tapi tidak didukung oleh pengetahuan tentang bahasa pemrograman web maka hal itu akan sia-sia saja.

Sebagai seorang pengembang web pemula, tidak perlu berkecil hati jika ingin menjadi seorang pengembang web profesional.آ? Yang terpenting adalah adanya kemauan untuk terus belajar dan belajar lagi agar wawasan tentang pengembangan web terus bertambah. Ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh para pengembang web pemula ketika pertama kali ingin membangun sebuah web dari awal. Agar web yang dibuat nampak profesional perlu memahami beberapa konsep dasar dalam mengolah web, mulai dari tool yang digunakan, format gambar yang sesuai, hingga pemilihan warna teks dan latar belakang sebuah halaman web.

2008/10/30

About Behaviors

Behaviors are predefined ActionScript functions that you can attach to objects in your Flash
document without having to create the ActionScript code yourself. Behaviors provide you
with prewritten ActionScript functionality, such as frame navigation, loading of external SWF
files and JPEGs, controlling the stacking order of movie clips, and movie clip dragging.
You can use behaviors as a convenience when building your Flash application—as a way to
avoid having to write ActionScript, or conversely as a way to learn how ActionScript works in
certain situations.

Behaviors are available to you only when you are working in a Flash document, not in an
external script file. Typically, you select a triggering object in your document, a movie clip or a
button, select Add on the Behaviors panel to display the available behaviors, and then select
the behavior you want, as shown in the following example:

About the Actions Panel

You use the Actions panel to create ActionScript in a Flash document (a FLA file). The
Actions panel consists of three panes, each of which supports you in creating and managing scripts.

Actions toolbox Use the Actions toolbox to browse a categorical list of ActionScript language elements (functions, classes, types, and so on) and then insert them into the Script pane. You can insert a script element into the Script pane either by double-clicking or dragging it directly into the Script pane. You can also add language elements to your scripts by using the Add (+) button on the Actions panel toolbar Script navigator The Script navigator displays a hierarchical list of Flash elements (movie clips, frames, and buttons) that contain scripts. Use the Script navigator to move quickly between all the scripts in your Flash document. If you click an item in the Script navigator, the script associated with that item appears in the Script pane and the playhead moves to that position on the timeline. If you doubleclick an item in the Script navigator, the script gets pinned (locked in place).

2008/10/26

ActionScript 3.0 And New virtual machine

ActionScript 3.0
ActionScript is the powerful object-oriented programming language of the Adobe Flash Player runtime environment. Based on ECMAScript, the international standardized programming language for scripting, ActionScript 3.0 further advances the language to offer developers a robust programming model for rich Internet applications (RIAs). Developers can achieve superb performance and ease of development to facilitate highly complex applications, large datasets, and object-oriented, reusable code bases. Executed within the new ActionScript Virtual Machine (AVM2) in Flash Player 9, ActionScript 3.0 delivers breakthrough performance for the next generation of RIAs.

New virtual machine
Flash Player 9 includes a new, highly optimized ActionScript Virtual Machine (AVM) known as AVM2. Built from the ground up to work with the next generation of ActionScript, the new virtual machine is designed to deliver the performance and features to support the needs of rich Internet application developers. AVM2 supports full runtime error reporting, built-in debugging, and binary socket support so developers can extend the player to work with any binary protocol. Flash Player 9 also contains AVM1, which executes legacy ActionScript for maintaining backward compatibility with existing content.

2008/10/25

What is ActionScript

The main features of ActionScript 2.0 include the following:
Familiar object-oriented programming (OOP) model The primary feature of
ActionScript 2.0 is a familiar model for creating object-oriented programs. ActionScript 2.0 implements several object-oriented concepts and keywords such as class, interface, and packages that will be familiar to you if you’ve programmed with Java. The OOP model provided by ActionScript 2.0 is a “syntactic formalization” of the prototype chaining method used in previous versions of Macromedia Flash to create objects and establish inheritance.
With ActionScript 2.0, you can create custom classes and extend Flash’s built-in classes. Strict data typing ActionScript 2.0 also lets you explicitly specify data types for variables, function parameters, and function return types. For example, the following code declares a variable named userName of type String (a built-in ActionScript data type, or class).
var userName:String = "";
Compiler warnings and errors The previous two features (OOP model and strict data
typing) enable the authoring tool and compiler to provide compiler warnings and error
messages that help you find bugs in your applications faster than was previously possible in Flash.
When you use ActionScript 2.0, make sure that the publish settings for the FLA file specify ActionScript 2.0. This is the default for files created in Flash MX 2004 and Flash 8. However, if you open an older FLA file that uses ActionScript 1.0 and begin rewriting it in ActionScript 2.0, change the publish settings of the FLA file to ActionScript 2.0. If you don’t, your FLA file will not compile correctly, and errors won’t be generated.